Pada tanggal 20 Oktober ini, Indonesia dan seluruh dunia memperingati Hari Osteoporosis Nasional sekaligus World Osteoporosis Day
alias Hari Osteoporosis Sedunia. Peringatan ini dilakukan setiap tahun
untuk mengkampanyekan pencegahan, diagnosa, dan perawatan osteoporosis.
Dan olahraga adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah dan
membantu mengatasi osteoporosis. Bagaimana caranya?
Osteoporosis. Anda tentu sudah akrab dengan istilah ini. Osteoporosis
atau keropos tulang adalah salah satu penyakit yang digolongkan sebagai
silent disease,
yang berarti si penderita tidak merasakan
nyeri atau rasa sakit apapun sampai akhirnya tidak bisa bangun dan tidak
bisa melanjutkan aktivitas sehari-hari.
Osteoporosis terjadi akibat massa tulang yang rendah dan kerusakan
struktur dari jaringan tulang, menyebabkan keregasan tulang dan
meningkatkan risiko terjadinya fraktur (patah tulang) terutama pada
tulang paha, tulang belakang, dan lengan.
Jika dilihat berdasarkan penyebabnya, osteoporosis dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1. Osteoporosis Primer
Adalah osteoporosis yang tidak diketahui jelas penyebabnya. Osteoporosis Primer dibagi menjadi osteoporosis pasca menopause,
yaitu kondisi di mana hormon estrogen menurun. Dan osteoporosis
senilis, yang terjadi pada penderita usia lanjut (> 65 tahun).
2. Osteoporosis Sekunder
Adalah osteoporosis yang terjadi sebagai dampak atau pengaruh dari
penyakit lain yang diderita. Misalnya akibat kelainan kelenjar tiroid
dan adrenal.
Sekali pun banyak terjadi pada usia paruh baya, namun osteoporosis
dapat terjadi pada usia muda. Terutama bagi mereka yang kurang mengasup
makanan berkalsium dan jarang berolahraga. Nah, kali ini kita akan
membahas lebih dalam mengenai faktor olahraga untuk mencegah
osteoporosis.
Bagaimana Olahraga Dapat Menguatkan Tulang?
Anda tentu sudah sering mendengar jika olahraga seperti latihan beban
memiliki manfaat yang cukup besar bagi perkembangan dan kekuatan otot
Anda. Saat Anda mengangkat beban maka otot di tangan Anda akan membentuk
jaringan otot-otot baru dan memperkuat diri untuk menghadapi stres dari
latihan beban yang Anda lakukan di sesi berikutnya.
Hal ini juga terjadi pada tulang Anda. Saat latihan beban, jaringan
tulang akan memperkuat diri dan membentuk tulang yang lebih kuat. Sekali
pun peningkatan kekuatan tulang ini tidak bisa Anda lihat secara
langsung, namun Anda dapat merasakan manfaatnya ketika usia Anda kian
bertambah.
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kekuatan tulang Anda,
termasuk pola makan, hormon seks, faktor keturunan, aktivitas fisik, dan
obat-obatan. Osteoporosis lebih sering terjadi pada wanita, yang lebih
mungkin mengalami penurunan massa tulang pada awal usia 40 tahun, ketika
produksi estrogen menurun dan memasuki masa menopause.
Namun tidak menutup kemungkinan pria juga memiliki risiko yang sama.
Sekali pun sebagian besar kasus osteoporosis terjadi pada pria dengan
usia di atas 60 tahun. Latihan beban, baik bodyweight training atau pun latihan menggunakan alat, dapat membantu memperlambat hilangnya mineral dalam tulang.
Sebagai reaksi dari latihan-latihan tersebut tubuh akan melepaskan
bahan kimia menuju tulang agar tulang dapat memperkuat diri terhadap
latihan-latihan selanjutnya. Itulah mengapa tulang bisa menjadi lebih
kuat dan padat dengan berolahraga.
Sebaliknya, jika Anda secara fisik tidak aktif seiring bertambahnya
usia, maka tulang Anda dapat kehilangan kepadatan dan semakin melemah.
Sementara semua jaringan tulang kian melemah, Anda pun akan berisiko
mengalami patah tulang baik di pinggul, tulang belakang, atau
pergelangan tangan.
Berolahraga Sesuai Usia
Mengingat begitu besar manfaat olahraga untuk menurunkan risiko
osteoporosis, Anda tidak perlu khawatir meski baru mulai berolahrga di
usia dewasa, Anda masih bisa mempertahankan kepadatan tulang dengan
memilih latihan yang sesuai dengan usia Anda.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Ilmu Kedokteran dan Olahraga
dan Bagian Kebidanan FKUI, terbukti bahwa wanita usia produktif (20-35
tahun) kepadatan tulangnya masih dapat bertambah setelah mengikuti senam
aerobik selama 3 bulan. Di mana sebelumnya mereka tidak pernah
berolahraga secara rutin.
Manfaat lain dari berolahraga adalah meningkatkan kekuatan otot dan
keseimbangan. Dengan demikian, Anda dapat terhindar dari risiko jatuh
saat latihan dan beraktivitas. Jatuh merupakan pemicu utama patah
tulang.
Olahraga untuk Mencegah Osteoporosis
Ada 2 olahraga yang disarankan para ahli untuk mencegah osteoporosis yaitu:
1. Weight Bearing Exercise
Yaitu semua latihan fisik yang dilakukan dalam posisi tubuh tegak,
sehingga kerangka tubuh dapat menunjang berat badan terhadap gravitasi
bumi sehingga dapat merangsang kepadatan dan kekuatan tulang. Contohnya jogging, jalan cepat, dan naik turun tangga.
2. Resistance Exercise
Sering disebut juga latihan kekuatan atau latihan beban. Latihan ini
menggunakan kekuatan otot untuk menarik atau mengangkat beban dengan
tujuan membangun kekuatan tulang dan otot. Untuk pemula biasanya
dianjurkan untuk memulai dari beban yang ringan sebelum menambah berat
secara berkala.
So, demi tulang sehat dan kuat serta terhindar dari osteoporosis, yuk
kita mulai berolahraga teratur dan berlatih beban. Namun, jika Anda
sudah didiagnosa mengalami pengeroposan tulang, konsultasikan terlebih
dulu dengan dokter Anda sebelum memulai latihan.
Semoga bermanfaat!
diambil dari:
http://duniafitnes.com/health/cegah-keropos-tulang-dengan-olahraga.html/2