Olahraga teratur merupakan langkah efektif untuk membuat tubuh lebih
bugar, sehat, dan berenergi. Namun, apa jadinya jika Anda sudah
berolahraga teratur tapi masih sering merasa lemas saat beraktivitas?
Bisa jadi Anda mengalami anemia!
Anemia memiliki beberapa macam dengan gejala yang berbeda pula.
Tetapi, pada kasus anemia yang sering dialami oleh atlet maupun Anda
yang gemar berolahraga ini biasanya disebabkan oleh kekurangan zat besi
dalam darah yang dapat keluar melalui keringat dan air seni.
Konsentrasi hemoglobin dalam darah berkurang karena terganggunya
pembentukan sel-sel darah merah diakibatkan oleh kurangnya kadar zat
besi dalam darah.
Menurut The Womens’s Sports Medicine Center, timbulnya sport
anemia pada atlet dihubungkan dengan meningkatnya kerusakan sel darah
merah dan menurunnya konsentrasi hemoglobin (yang merupakan bagian sel
darah merah yang kaya akan zat besi).
Selain itu,
sport anemia juga bisa disebabkan oleh ketidakcukupan
konsumsi protein pada saat permulaan latihan. Beberapa gejala yang
menyertai “sport anemia” ini antara lain seperti kelelahan otot, lemas,
detak jantung cepat, sulit bernafas, dan pusing. Pada kasus anemia
kekurangan zat besi yang parah dapat menimbulkan gejala seperti nyeri
dada, kelelahan berat, gangguan kognitif periodik, mati rasa, pucat,
diare, sakit kepala, dan dapat menurunkan ketahan serta ketertarikan
untuk latihan.
Nah, studi terbaru menunjukkan bahwa suatu kondisi yang dikenal
sebagai “sports anemia”, telah mempengaruhi 50% dari atlet perempuan.
Jadi apa yang dapat Anda lakukan untuk menghindari hal itu?
Apa Saja Peranan Zat Besi di Dalam Tubuh ?
Anda memiliki sekitar 3.5-4.5 gram zat besi yang tersimpan di dalam
tubuh yang mayoritas terletak di hemoglobin yang terdapat dalam darah
dan sisanya ditemukan di hati, limpa, dan sum-sum tulang (dan jumlah
yang sangat sedikit ditemukan di mioglobin yangmana terdapat pada
jaringan otot). Hal ini digunakan untuk metabolisme hormon tiroid,
fungsi saraf, fungsi imun/kekebalan tubuh, eritropoiesis (pembentukan
sel-sel darah merah) dan salah satu peranan yang paling penting dari zat
besi adalah sebagai komponen dari hemoglobin protein, yangmana
bertugas untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel-sel tubuh.
Karena satu sel darah merah mengandung sekitar 250 juta molekul
hemoglobin, semakin tinggi tingkat zat besi berarti kapasitas aerobik
juga semakin tinggi yangmana pada akhirnya Anda mampu melakukan yang
lebih baik selama latihan ataupun sewaktu kompetisi.
Simpanan Zat Besi yang Rendah
Simpanan zat besi di dalam tubuh bisa jadi menurun karena zat besi
yang diserap dari makanan khas Barat yang banyak mengandung daging merah
berkisar antara 10-35%, sementara jika mengikuti diet vegetarian hanya
mampu menyerap zat besi sekitar 1-20% saja. Beberapa makanan memiliki
kandungan zat besi lebih tinggi, namun tetap perlu untuk diingat bahwa
tingkat penyerapan relatif masih rendah. Semua hal ini dapat menjadi
kabar buruk untuk penampilan atlet karena hemoglobin merupakan bagian
dari ketahanan otot dan daya tahan kardiovaskular. Selain itu,
pengurangan jumlah hemoglobin di dalam darah akan berdampak negatif pada
tingkat energi.
Bagaimana Cara Mencegah “Sport Anemia”?
Kabar baiknya adalah terdapat perubahan yang mana Anda dapat membuat
rencana diet untuk mencegah “sport anemia”, seperti mengurangi asupan
mineral dan makanan yang diketahui sebagai inhibitor/penghambat zat
besi. Hal ini menunjukkan bahwa menurunnya penyerapan zat besi di dalam
tubuh termasuk kalsium, seng (meskipun sedikit ketika dikonsumsi dari
makanan daripada suplemen), fitat dan serat yang ditemukan dalam
biji-bijian dan kacang-kacangan, tanin yang ditemukan dalam kopi dan teh
serta produk-produk olahan kedelai. Hal ini juga dianjurkan untuk
memasukkan “promotor zat besi”atau pendukung penyerapan zat besi di
dalam diet, seperti daging merah, ikan, unggas, brokoli, sprout
brussels, tomat, kentang, paprika hijau dan merah serta bahan-bahan
makananan lainnya yang kaya akan kandungan vitamin C.
Asupan zat besi yang dianjurkan untuk dikonsumsi dalam sehari adalah
15 mg untuk wanita yang berusia 11-50 tahun, dan 10 mg untuk wanita di
atas 51 tahun. Tetapi persyaratan untuk wanita yang suka berolahraga di
gym dan atlet biasanya membutuhkan asupan zat besi sedikit lebih tinggi.
Itulah mengapa penting untuk memberikan perhatian khusus pada
intensitas latihan Anda, asupan makanan atau melengkapi diet Anda dengan
suplemen zat besi.
Sebetulnya, “sport anemia” tidak seperti anemia yang sebenarnya
tetapi ini merupakan suatu bentuk adaptasi dari latihan beban. Latihan
ketahanan menyebabkan kadar plasma darah meningkat yangmana diikuti
dengan berkurangnya jumlah sel darah merah. Namun, jenis anemia ini
menyebabkan ketidakstabilan darah, dapat menurunkan frekuensi detak
jantung serta dapat membuang panas dari dalam tubuh.
Meski tubuh Anda mampu beradaptasi dengan kondisi “sport anemia”,
namun jika kondisi ini dibiarkan dapat mengganggu aktivitas dan performa
fisik Anda. Jadi, cegah dan atasi sekarang juga! Keep healthy! (key)
dikutip dari:
http://duniafitnes.com/health/sport-anemia-waspadalah-bisa-jadi-anda-sedang-mengalaminya.html/2#