Menguap. Semua orang pasti mengalami hal ini. Meski secara umum tidak
mengganggu aktivitas, namun terkadang menguap bisa membuat seseorang
menjadi sedikit malas untuk beraktivitas.
Menguap atau dalam bahasa medis disebut dengan ‘brainstem-mediated bodily response’,
kerap terjadi saat Anda mengikuti rapat atau seminar yang mungkin
sedikit membosankan. Menguap dapat terjadi saat tubuh merasa lelah atau
bosan. Namun, apa yang menjadi penyebabnya masih menjadi misteri yang
belum terpecahkan.
Studi juga menemukan bahwa menguap dapat terjadi saat kita bangun
tidur dan keadaan lain di mana tingkat kewaspadaan kita berubah. Bahkan
beberapa orang menguap saat berolahraga.
“ Ada berbagai teori yang muncul tentang penyebab menguap. Namun dari
sekian banyak teori tersebut masih belum bisa disimpulkan secara
ilmiah,” ungkap Dr Linda Friedland, pakar kesehatan dan penulis dari the Ultimate Guide to Family Health.
“ Satu spekulasi yang beredar adalah bahwa saat tubuh kelebihan kadar
karbondioksida, maka Anda akan menguap untuk mendapatkan oksigen lebih
banyak. Spekulasi lainnya, tubuh akan menguap untuk mengurangi
ketegangan otot,” tambah Friedland.
Mengapa menguap menjadi sesuatu yang menular juga masih menjadi
pertanyaan besar di kalangan medis. Sebuah penelitian yang dilakukan di London University of UK
menemukan bahwa menguap bisa menular karena merupakan bentuk empati
seseorang terhadap orang lain. Diperkirakan, 55% orang akan menguap
dalam waktu lima menit setelah melihat orang lain menguap.
Sedangkan tim peneliti University of Binghamton menyimpulkan bahwa menguap ada hubungannya dengan suhu di otak kita. Artinya, menguap berfungsi untuk “mendinginkan” otak kita.
Otak seperti halnya komputer yang akan menunjukkan performa
terbaiknya dalam keadaan dingin. Otak yang setiap hari selalu menjadi
nahkoda dalam aktivitas tubuh akan mengalami peningkatan suhu dan
membuatnya lebih panas. Menguap adalah solusi otak untuk menstabilkan
suhu di dalam otak.
Sering Menguap bisa Menjadi Masalah Kesehatan
“Menguap berlebihan bisa terjadi akibat gangguan tidur, dan dapat diatasi dengan beristirahat yang cukup” tutur Dr Georga Cooke dari Royal Australian College of General Practitioners. “ Menguap yang tidak berhubungan dengan rasa kantuk juga bisa terjadi. Dalam istilah medis disebut dengan reaksi vasovagal, yaitu reaksi saraf vagus pada pembuluh darah yang mungkin terjadi karena masalah jantung,” tambah Dr Friedland.Kondisi seperti multiple sclerosis (melibatkan disfungsi thermoregulatory), migrain dan kejang epilepsi juga diperkirakan menjadi penyebab menguap yang berlebihan. Disebut menguap berlebihan jika dalam 1 menit seseorang menguap 1-4 kali.
Memang menguap adalah hal yang wajar dan bersifat alami. Namun Anda perlu waspada jika menguap berlebihan mulai menyerang. Bisa jadi ini adalah sinyal dari tubuh bahwa ada yang kurang ‘beres’ dengan kesehatan Anda. Berikut beberapa gangguan kesehatan yang mungkin dapat membuat Anda menguap berlebihan.
- Menderita penyakit saraf, seperti Multiple Sclerosis dan Amyotropic Lateral Sclerosis.
- Mengalami tekanan darah rendah. Orang yang memiliki tekanan darah rendah biasanya sering menguap, cepat pusing dan lelah.
- Efek samping dari penggunaan obat-obatan tertentu.
- Diseksi aorta. Diseksi aorta merupakan robeknya dinding aorta, yaitu arteri utama yang membawa darah dari jantung. Kondisi ini bisa diwariskan atau bisa karena penyakit seperti tekanan darah tinggi dan penyakit arteri koroner, yang menyebabkan tegangnya dinding arteri. Kondisi ini juga bisa menyebabkan napas pendek dan lelah yang dapat berkonstribusi pada menguap berlebihan.
- Kelelahan yang teramat sangat. Kurangnya jam tidur juga turut berkontribusi terhadap sering tidaknya Anda menguap, terutama pada jam kerja. Kurang tidur dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk memulihkan diri, dan sebagai dampaknya Anda akan mengalami kelelahan dan menguap lebih sering dari biasanya.
dikutip dari:
http://duniafitnes.com/health/hati-hati-jika-anda-menguap-berlebihan.html