Prostat adalah salah satu organ genitalia pria yang letaknya dibawah
kandung kemih dan membungkus bagian belakang uretra (saluran kencing
bawah). Prostat berukuran kira-kira 4 x 3 x 2,5 cm dengan berat kurang
lebih 20 gram. Prostat memproduksi cairan yang merupakan salah satu
komponen dari cairan ejakulat.
Cairan yang diproduksi oleh prostat ini dikeluarkan bersama cairan semen
yang lain pada saat ejakulasi. Volume cairan prostat ini kurang lebih
sebesar 25% dari seluruh volume ejakulat. Selama dalam perjalanan hidup
seseorang, prostat dapat mengalami pembesaran jinak yang dapat menyumbat
saluran kencing.
Pertumbuhan kelenjar prostat sangat tergantung pada salah satu hormon yaitu hormon testosteron.
Hormon testosteron akan diubah di dalam prostat menjadi
dihidrotestosteron. Dihidrotestosteron inilah yang memacu sel-sel dalam
kelenjar prostat untuk memproduksi protein tertentu yang berujung pada
pembesaran kelenjar prostat.
Pembesaran jinak pada kelenjar prostat sudah dapat terjadi pada usia
30-40 tahun. Keadaan ini dialami oleh 50% pria berusia 60 tahun dan
sekitar 80% pria berusia 80 tahun.
Pembesaran kelenjar prostat
mengakibatkan terganggunya aliran kencing sehingga menyebabkan gangguan
saat berkemih. Karena proses pembesaran prostat terjadi secara
perlahan-lahan, efek perubahannya juga terjadi secara perlahan-lahan.
Atasi Pembengkakan Prostat Anda Segera Di Sini!
Pembesaran kelenjar prostat dapat menimbulkan gejala-gejala sumbatan dan
iritasi saluran kemih yang dikenal sebagai lower urinary tract symptoms
(LUTS). Gejala-gejala sumbatan dapat dirasakan penderita berupa
berkemih yang tersendat-sendat, tidak lampias setelah buang air kecil,
pancaran air kencing yang lemah, adanya urin yang menetes saat akhir
kencing, serta harus mengedan saat buang air kecil. Gejala iritasi dapat
dirasakan oleh pasien berupa seringnya buang air kecil, keinginan untuk
buang air kecil yang tidak tertahankan, sering kencing di malam hari,
dan adanya rasa nyeri saat buang air kecil.
Jika tidak diobati, pembesaran prostat jinak ini dapat menjadi lebih
parah karena adanya air kencing yang masih tersisa di dalam kandung
kemih, maka dapat menimbulkan tertahannya bakteri sehingga dapat
menimbulkan infeksi saluran kemih.
Pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter untuk menilai keparahan
keluhan pasien yang menderita pembesaran prostat jinak ini adalah dengan
menggunakan sistem skoring yang secara subyektif diisi sendiri oleh
pasien. Sistem skoring ini disebut sebagai IPSS (International Prostatic
Symptom Score). Dari skoring tersebut maka gejala pembesaran prostat
jinak ini dapat dibagi menjadi 3 derajat yaitu ringan, sedang, dan
berat. Pemeriksaan lain yang akan dilakukan oleh dokter adalah dengan
melakukan pemeriksaan colok dubur pasien yang salah satu fungsinya
adalah mengetahui konsistensi prostat yang berguna untuk mengetahui
apakah terjadi pembesaran prostat jinak atau ganas. Dokter juga akan
melakukan pemeriksaan laboratorium, kadar penanda tumor prostat, foto
rontgen, dan pemeriksaan USG melalui anus. Pemeriksaan tambahan lain
yang biasanya dilakukan adalah pengukuran jumlah sisa urin dalam kandung
kemih setelah kencing dan pengukuran pancaran air seni.
Pengobatan pada pasien yang menderita gejala pembesaran prostat jinak
didasarkan pada berat ringannya gejala yang dikeluhkan oleh pasien.
Tidak semua pasien pembesaran prostat jinak harus menjalani pembedahan.
Beberapa pasien yang mengeluh gejala ringan dapat sembuh sendiri tanpa
mendapatkan terapi apapun. Pasien yang tidak mendapatkan terapi apapun
biasanya akan diberi nasehat agar keadaannya tidak memburuk.
Terapi menggunakan obat-obatan pada pasien pembesaran prostat jinak
salah satunya bertujuan untuk mengurangi volume prostat dengan cara
menurunkan kadar hormon testosteron. Ekstrak tumbuh-tumbuhan juga
dipercaya dapat dipakai untuk memperbaiki gejala pembesaran prostat
jinak seperti ekstrak saw palmetto.
Terapi lainnya dan merupakan terbaik pada pasien pembesaran prostat
jinak saat ini adalah melalui pembedahan. Pembedahan merupakan terapi
paling baik karena hasilnya dapat dilihat dan diketahui dengan cepat.
Pembedahan direkomendasikan pada pasien pembesaran prostat jinak yang
tidak menunjukkan perbaikan dengan obat-obatan, infeksi saluran kemih
berulang, gagal ginjal, dan timbulnya batu saluran kemih akibat sumbatan
saluran kemih bagian bawah. Selain pembedahan terbuka, metode lainnya
yang sering dipakai adalah dengan metode TURP (Trans Urethral Resection
of the Prostate) yaitu jaringan prostat yang menyumbat dibuang melalui
sebuah alat yang dimasukkan melalui uretra (saluran kencing).
Dokter yang memiliki nama lengkap dr. Pande Made Wisnu Tirtayasa ini sedang mengambil residensi bedah urologi di FKUI (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia), RSCM (Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo), Jakarta. Di DuniaFitnes.com, dr. Pande bertindak sebagai kontributor untuk kategori “Medis” yang akan banyak berbagi informasi seputar kesehatan pria yang sangat berkaitan dengan ilmu urologi, seperti disfungsi ereksi, infertilitas, pembesaran prostat, penyakit batu saluran kemih, serta kesehatan seksual pria.
Baca artikel oleh dr. Pande Made Wisnu Tirtayasa
dikutip dari:
http://duniafitnes.com/medis/mengenal-penyakit-pembesaran-prostat-jinak.html